Bupati LAZ Katakan Pariwisata Senggigi Harus Jadi Primadona

Giri Menang, DTulis.com - Pemerintah Daerah Lombok Barat mengadakan Rapat Ekpose terkait Dermaga Senggigi yang Pimpin langsung Oleh Bupati Lobar H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ). Acara ini di laksanakan di Ruang Jayengrana, Jumat, 7 Maret 2025. 

Rapat ini di hadiri oleh Wakil Bupati Lobar Hj. Nurul Adha, Sekda Lobar H. Ilham, Inspektur Lobar Hademan, Kadis Pariwisata Agus Gunawan, Plt Kadishub Fathurrahman, Kepala Bappeda H. Akhmad Saikhu, Kepala Dinas DLH Hermansyah.

Dalam arahannya Bupati Lombok Barat H.Lalu Ahmad Zaini mengatakan dalam melaksanakan pembangunan dermaga dan sarananya harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini agar dermaga yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dan dapat beroperasi dengan optimal. Tentunya para pemangku kepentingan seperti pelaku wisata dan operator transportasi laut mengetahui apa yang dibutuhkan agar dermaga menjadi nyaman dan aman serta optimal.

"Jadi kita harus libatkan berbagai pihak agar pembangunannya dapat berfungsi optimal dan tidak sia sia. Jangan sampai kita membangun tapi tidak bisa digunakan,"tekannya.

Bupati LAZ mengatakan Kawasan wisata Senggigi menjadi salah satu potensi besar yang dimiliki oleh Lombok Barat. Karenanya harus ditata dengan maksimal dan serius agar dapat mendatangkan PAD bagi Lombok Barat. Bupati LAZ ingin agar Kawasan Wisata Senggigi dapat kembali menjadi salah satu primadona pariwisata di Indonesia dan dunia. Hal ini tentu butuh dukungan dari semua elemen sehingga cita cita besar tersebut dapat diwujudkan, 

"Kami ingin agar Kawasan Wisata Senggigi kembali menjadi Primadona Pariwisata agar dapat menghasilkan PAD yang tinggi dan kita dapat mensejahterakan masyarakat dan pembangunan berjalan dengan cepat,"harapnya.

Dalam ekspose ini dibahas tentang rencana pengembangan dermaga dan fasilitasnya. Berbagai pihak akan dilibatkan oleh Pemerintah Daerah Lombok Barat khususnya pelaku industri pariwisata dan jasa angkutan dalam proses pembangunan. Hal ini untuk memastikan bahwa dermaga yang dibangun sesuai dengan kebutuhan operasional dan dapat berfungsi optimal, menghindari kesalahan konstruksi yang menyebabkan kapal tidak dapat bersandar.